Ahli Matematika Cerdas Tidak Selalu Matematika

Seto Mulyadi seorang pemerhati anak telah mengingatkan seorang yang dilahirkan mempunyai kecerdasan. “Cerdas bergotong-royong bukan hanya lantaran pandai dalam matematika, tapi banyak spektrumnya. Ada anak yang cerdas bicara, anak cerdas menggambar, dan anak cerdas dalam banyak sekali hal. Dan yang terpenting semua kecerdasan itu haruskita  dihargai,” kata kak Seto.
seorang pemerhati anak telah mengingatkan seorang yang dilahirkan mempunyai kecerdasan Ahli Matematika cerdas tidak selalu matematika
Namun apa yang terjadi, kecerdasan yang dimiliki tidak muncul dan terasah yang disebabkan lantaran faktor lingkungan menghambatnya. Dalam keluarga, kecerdasan yang dimiliki seseorang tumpul lantaran dia harus mengikuti komando ayahnya, lantaran sang ayah menginginkan anaknya menjadi seorang dokter.

Padahal, dalam bidang kedokteran bukan menjadi sebuah ketertarikan dan minat anak. Di sekolah juga demikian, salah kaprahnya dalam pendekatan yang seringkali terjadi lantaran anak yang diistemewakan guru yaitu anak yang cerdas dalam pelajaran matematika.

Wakil dari Ketua MPR Meilani Leimena Suharli yang menyampaikan bahwa keluarga sanggup menjadi wadah dalam mendukung struktur pendidikan cinta berbangsa dan bertanah air.

“Jadi dari keluarga kita sanggup memperlihatkan pelajaran kepada anak kita. Misal dikala sedang makan kita sanggup memberitahukan wacana arti pentingnya Pancasila, dan pilar lain dalam berbangsa dan bernegara,” ungkap Meilani.

Aktivis lingkungan yang ternyata  juga pegiat anak, Ully Sigar Rusady mengakui bahwa keluarga menjadi kekuatan terbesar dalam hal mendukung sendi-sendi kekuatan negara. “Contohnya apabila seorang anak diketahui memakai narkoba, maka menjadi bahaya yaitu lingkungan dan dalam lingkup besarnya negara. Buntut-buntutnya kembali ke keluarga sendiri,” ungkap Ully.

Peran ibu sangat besar dalam hal memilih perkembangan keluarga. Ada delapan hal, berdasarkan Ully yang harus diperhatikan dalam memajukan keluarga sebagai dasar dari bangunan besar yang biasa disebut sebagai negara, yaitu tugas agama, tugas cinta kasih, tugas sosial budaya, tugas sosialisasi, tugas perlindungan dan pendidikan,  peran lingkungan hidup serta tugas ekonomi .